Pemko Tanjungbalai Gelar Rapat Untuk Penanganan Banjir

Tanjungbalai -  Menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di Aula Kantor Camat Datuk Bandar, Senin (7/4), pukul 10.30 WIB hingga 13.30 WIB. Rapat tersebut membahas berbagai permasalahan dan solusi strategis terkait banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur.

Rapat dipimpin oleh jajaran pejabat daerah, di antaranya Staf Ahli, Asisten II, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Kepala BPBD, Plh. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Plh. Camat Datuk Bandar, serta Camat Datuk Bandar Timur. Hadir pula seluruh lurah se-Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur, ASN terkait, serta kepala lingkungan (Kepling).

Menurut pemaparan dari Dinas BPBD, banjir di kawasan tersebut disebabkan oleh aliran air dari enam titik sungai di wilayah Asahan yang meluap ke dua kelurahan di Kecamatan Datuk Bandar. Plh. Camat Datuk Bandar menegaskan bahwa kondisi lapangan cukup parah, dengan Jalan Ampera yang telah rata digenangi air dan parit di Jalan Husni Thamrin yang sudah meluap.

Rapat menyepakati beberapa solusi jangka pendek, yaitu pendataan warga terdampak secara detail (by name by address), pendirian posko banjir di setiap lingkungan terdampak, serta penyediaan bantuan tenaga medis. Untuk solusi jangka panjang, dilakukan perencanaan pengerukan sungai serta mendorong masyarakat untuk melakukan gotong royong sebagai bentuk penanggulangan banjir berbasis komunitas.

Lurah Pahang melaporkan bahwa banjir terjadi di Lingkungan IV, V, dan VI. Jalan Ampera juga mengalami genangan yang menghambat proses pembuangan sampah. Hal serupa dilaporkan di wilayah Kelurahan Gading, khususnya di Jalan Ampera ujung, Lingkungan IV.

Selain itu, dam di Pulau Simardan dan bendungan di Sungai Daun disebut menjadi penghambat aliran air, yang memperburuk kondisi banjir di permukiman warga di pinggiran Sungai Bandar Jepang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang menyampaikan bahwa tidak tersedia anggaran khusus untuk penanggulangan banjir tahun ini. Hambatan lain adalah sulitnya akses untuk memasukkan alat berat ke lokasi sungai yang harus dibersihkan, seperti di belakang Perumahan Mahoni, Kelurahan Sijambi. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk menambah dan memperluas pintu air di beberapa titik strategis, termasuk Bandar Jaksa, Bandar Jepang, dan Sungai Daun.

Dinas Lingkungan Hidup juga menambahkan bahwa Jalan menuju TPA di Kelurahan Pahang mengalami kerusakan dan sulit dilalui armada pengangkut sampah. Selain itu, tanah Dispora di Jalan Sriwijaya dinilai tidak layak untuk dijadikan tempat pembuangan sampah tambahan. Pembersihan sungai dan parit hanya bisa dilakukan secara manual karena keterbatasan akses alat berat. Dinas ini juga menekankan perlunya pengaktifan kembali fungsi drainase dan sungai melalui penerapan Perda dan Perwa, serta kebijakan tegas untuk membongkar alur sungai dan drainase yang telah ditutup oleh masyarakat.

Pemerintah berharap dengan adanya koordinasi lintas sektor ini, penanganan banjir di wilayah Kecamatan Datuk Bandar dapat segera tertangani secara efektif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 


(Pu3)

Post a Comment

Previous Post Next Post