Cilegon Banten, Metronewstv.com - Cerita seorang gadis belia Farah Cahyani (17th) warga Desa Citangkil harus mengorbankan masa bermain dan sekolah nya karena harus merawat ibunya, Citangkil, Rabu (14/12/2022).
Diketahui sang Ibu di vonis oleh Dokter terjangkit D21.9 – Other Benign neoplasm of connective and other soft tissu, unspecified (Kangker Mulut/ Kangker Rahang), Farah yang harus melihat Ibunya seorang diri mengurus dan membesarkan dia selama ini.
Saat ditemui oleh awak media Farah menceritakan pengalaman sedihnya, bermula dari sang Ibu yang di vonis menderita sakit Kanker.
Awal mula Ibunya divonis menderita sakit Kanker itu, berawal dari sakit gigi biasa merasa sering dan merasa nyeri di pipi kanan selanjutnya farah lihat ada sedikit benjolan di pipi kanan ibunya. Setelah itu ibu menjalani perawatan selama hampir satu tahun di Rumah Sakit Pelni Petamburan dari Januari 2022.
Sebelumnya ibu ditangani oleh pihak RS.Krakatau Medika Hospital Cilegon, tak disangka, Ibu kandungnya ternyata menderita penyakit keganasan mulut atau Kanker rahang yang cukup parah hingga stadium tiga dan dari RS. KS harus dirujuk ke RS. Pelni Jakarta untuk penanganan lebih lanjut.
Sehingga mengharuskannya untuk menjalani serangkaian tindakan medis untuk dapat menyembuhkan penyakitnya itu. Hal itu hampir membuat Farah merasa sedih lantaran Dokter memperkirakan proses penyembuhan penyakit ibunya itu akan memerlukan waktu yang cukup lama.
"Awal dikasih tau oleh dokter itu rasanya kayak putus asa, sambil mencoba beberapa pengobatan alternatif, Ibunya mendaftarkan diri sebagai Peserta BPJS Mandiri kelas dua, Farah berfikir kasian kalau ibu saya harus sampai diobati bolak-balik jakarta hampir tiap minggu menjalani kemotheraphy dan kontrolnya di RS. Pelni Petamburan Jakarta,
"Pokoknya harus tetap semangat dan yakin bahwa Ibu kandung saya ini pasti bisa sembuh seperti dulu," jelas Farah
Pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan kepada Ibunya sangat baik tetapi tetap saja biaya operasional untuk bolak balik, rawat inap disana apalagi tidak semua biaya tercover oleh BPJS.
Hingga saat berita ini ditulis Ibunya (pasien) sudah menjalani Khemotherapy penuh dan harus segera dirujuk ke RS. Siloam dan kemungkinan besar ke RSCM untuk menjalani Operasi transpantasi tulang rahang karna sebagian rahang ibunya harus di potong.
Tidak hanya mengorbankan sekolah dan waktu bermain, Farah lebih memilih merawat dan menemani ibunya saat berada di Rumah Sakit. Farah juga harus membagi waktu untuk belajar saat ujian sekolah diapun terpaksa menjalani ujian susulan disaat jadwal ujiannya berbarengan dengan jadwal rawat inap Ibunya di Rumah sakit.
Laporan: Hendra
Post a Comment