LSM BMPP Mengecam Keras Terhadap Oknum Ormas Yang Diduga Bekingi Proyek Jalan Panggung Rawi

Cilegon Banten, Metronewstv.com - Proyek Pembangunan Jalan Akses Panggung Rawi oleh Dinas PUPR Kota Cilegon senilai Rp.985.394.446,46; yang bersumber dana dari APBD 2022, diduga tidak sesuai dengan aturan dalam pengerjaannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Umum LSM BMPP, Deni Juweni yang menilai dalam proses pemadatan pembangunan jalan tersebut dikerjakan asal jadi oleh kontraktor pelaksana dari Dinas PUPR.


"Proyek ini kan proyek rekonstruksi, tapi kenapa lumpur dan bekas aspal yang lama tidak dikeruk??! Ko ini main timpah ajah??! Seharusnya kan dikeruk dulu baru di lakukan proses pemadatannya. Udah lagi dalam proses pemadatannya langsung menggunakan batu-batu gelondongan, udah kaya mau bikin pondasi gedung ajah," kata Deni Juweni saat ditemui di Markas Besar LSM BMPP. Sabtu, (05/11/2022).


"Kalo seperti itu tidak salah jika saya menduga bahwa dalam proses pemadatan jalan tersebut itu asal jadi saja, demi mempercepat proses pengerjaannya, karena kalau menurut waktu yang tertera PIP dilapangan proyek ini terlambat dalam memulai pekerjaan," sambungnya.

Selain itu, aktivis senior yang akrab di panggil Kang Zen ini, sangat menyayangkan adanya Oknum Ormas yang diduga ikut membekingi kegiatan proyek tersebut.

"Saya sangat kecewa setelah saya tahu bahwa ada oknum Ormas yang diduga membekingi proyek tersebut demi kepentingan pribadi. Menurut saya itu sudah diluar Poksi organisasi masyarakat (Ormas) sebagai sosial kontrol, karena yang namanya organisasi masyarakat (Ormas) itu seharusnya menjadi pemerhati, bukan menjadi pelindung para kontraktor," bebernya.

"Saya Deni Juweni, ketua umum Lsm BMPP mengecam keras terhadap Oknum Organisasi Masyarakat (Ormas) yang membekingi kontraktor proyek tersebut," imbuhnya tegas.

Sementara itu, Ade selaku Mandor Lapangan saat dikonfirmasi langsung dilapangan terkait pemadatan jalan yang diduga tidak dilakukan pengerukan Limbah Lumpur dan Aspal bekas enggan berkomentar.

Sementara, Ahong selaku pelaksana lapangan saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp nya prihal keterlambatan mulai pekerjaan dan proses pemadatan jalan menjawab, kita nunggu hasil itungan ulang.

"Keterlambatan mulai pekerjaan itu diKarenakan ada pekerjaan yang harus dihitung ulang pakai waterpas, itu diperintahkan ngitung lubang lubang. Jadi kita nunggu itu nunggu hasil itungan ulang supaya tidak ada perubahan demi memaksimalkan pekerjaan," Kata Ahong.

"Kita juga sudah pernah di tegur oleh dinas melalui lisan saat meeting di dinas untuk mengerjakan, tapi kan kita tetep mesti nunggu hasil MC di luar konsultan atau pakai hitungan eksternal menggunakan alat itu," Imbuhnya.

"Kalo prihal pemadatan jalan Nanti akan saya cek ulang lagi ke Lapangan kang," tutupnya.

Laporan: Hendra

Post a Comment

Previous Post Next Post