Jakarta,metronewstv.com Untuk menjawab pertanyaan ini perlu diberi pemahaman agar dapat dimengerti secara singkat padat dan utuh, seputar istilah ustadz agar publik Papua mempunyai pemahaman dan pengertian secara holistik (menyeluruh) secara bersama penggunaan istilah kata USTADZ.
Untuk itu perlu dirumuskan lebih dulu pertayaan soal siapakah Ustadz itu? Gelar apakah Ustadz itu? Bilamana seseorang disebut Ustadz? Mengapa disebut Ustadz?
Kita kupas satu satu dari rumusan pertanyaan diatas dibawah ini, silahkan ikuti baca sampai habis agar tidak salah paham.
Ustadz secara kata berasal dari ‘ajam (non Arab). Kita kenal bahasa Arab termasuk dalam golongan bahasa semit, terdiri dari bahasa-bahasa di Etiopia, Yahudi, Ibrani, arkadia dll.
Bahasa semit umumnya mengenal kata benda (nama) kata sifat dan kata kerja.
Umumnya dari tiga huruf dasar, terbagi oleh waktu, tempat, sifat, dan kata benda. Satu kata bisa beragam arti sesuai kapan (waktu) dimana (tempat) sama siapa (orang/benda) dan ketika bagaimana (keadaan/sifat) untuk mengetahui jawaban pertanyaan mengapa?
Ketahuilah therma (kata) Ustadz bukan bahasa Arab karena itu anda tidak akan menemukannya dalam kamus bahasa Arab tapi kata serapan dari bahasa ‘ajam (non Arab).
Istilah Ustadz kata pungutan dari luar lingkup bahasa budaya semit Timur Tengah sebagai pusat kebudayaan tempat darimana asal usul lahirnya agama Yahudi, Nasrani dan Islam.
Ternyata sebutan Ustadz berasal dari bahasa ‘ajam (non Arab /semit), bahasa serapan dari non Arab tepatnya bahasa Persia sekarang negara Islam IRAN ber madzhab Syiah.
Catat baik-baik! Sebutan umum kata Ustadz dikenal selama ini bukan bahasa Arab tapi istilah serapan atau dipinjam dari kata Iztaz atau Ustadz berasal dari bahasa Persia (IRAN) artinya pengajar atau guru.
Ketika Islam berkembang melampui batas wilayah geografis Arab mencapai antar pulau hingga benua pengertiannya tak selalu sama.
Misalnya kata Ustadz di Asia Selatan (India-Pakistan) Ustadz artinya seorang penyanyi (artis). Berbeda lagi sebutan Ustadz bagi negara negara Islam Arab Timur Tengah. Bagi mereka Ustadz adalah gelar bagi Doktor atau sarjana S3.
Ustadz bagi kebanyakan dan Umum di Indonesia dewasa ini adalah ahli atau guru agama Islam atau guru ngaji. Bahkan dukun juga kadang dipanggil atau disebut Ustadz didaerah tertentu di Jawa Barat.
Pertanyaan inti selanjutnya adalah apakah Ismail Asso seorang Ustadz atau bukan Ustadz tapi hanya mengaku-ngaku Ustadz?
Jawabannya Ismail Asso bisa bukan Ustadz bisa juga ustadz. Faktanya sering dipanggil Ustadz, Haji dan Kepala (tanpa Suku).
Mayoritas umat Kristen Papua lebih mengenal Pendeta dan Pastor dan atau semacamnya bagi kaum terpelajar penyiar agama, sebagai sebutan khas umat Kristen. Bahkan pernah ada seorang Muballigh (penyiar agama Islam) disebut sebagai Pendeta Islam disusul istilah Gereje Islam dan semacamnya untuk mempermudah pemahaman.
Sebutan seorang tokoh agama zaman Belanda lebih populer Haji, karena seorang pribumi menunaikan ibadah Haji berbulan-bulan di Mekkah sekaligus belajar agama dan sepulangnya oleh tetangga warga sekitar dianggap sebagai pemimpin karena dia memimpin umat sebagai seorang Imam atau pemimpin sholat dilanggar (Mushollah) maupun mesjid.
Ustaz atau Ustadz menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertiannya Guru Agama atau Guru Besar (laki-laki) kalau perempuan sebutannya Ustadzah. Tapi Ustadz se buatan penghargaan semacam Tuan bagi seseorang yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam.
Penulis:Ismail Asso,
mantan aktifis PMII Cabang Ciputat 1995-1999. Adalah aktifis pergerakan mahasiswa Islam di Fakultas Syari’ah Jurusan Al Akhwal Asy-Syashiyyah (jurusan Peradilan Agama) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Laporan: JPM
Post a Comment