Cilegon Banten, Metronewstv.com - Proyek pekerjaan Renovasi Ruang Kelas SMPN 13 Cilegon mendapat sorotan tajam dari warga lingkungan setempat dan lembaga kontrol sosial.
Pasalnya, pihak kontraktor pelaksana CV Dwi Perkasa yang mengerjakan proyek Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon yang berlokasi di Link. Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang itu, dinilai tidak mengakomodir tenaga kerja dari warga setempat.
"Ini proyek Rp 2,6 miliar tapi yang kerja orang luar, setidaknya berdayakan juga dong warga setempat, agar adanya pembangunan yang sumber dananya dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Cilegon ada manfaat bagi warga Cilegon yang nganggur. Saya mau ikut, kerja geh diupah Rp. 80 ribu sehari, ya pada gak mau," kata warga setempat, Fajri. Senin (24/10/2022).
Ketua LSM Pasak Bumi, Ari Hermawan bahkan mempertanyakan soal adanya dugaan kejanggalan-kejanggalan di proyek tersebut. Mulai dari diabaikannya Perlengkapan Safety K3 oleh pekerja hingga penggunaan material.
"Ini proyek sudah hampir sebulan, tapi baru cor pondasi ceker ayam, kekejar gak progresnya ini. Dari hasil investigasi ke lapangan, ini penggunaan material juga diduga menggunakan material kayu bekas, dan dugaan semen diluar TKDN," ungkapnya.
"Kita juga lihat banyak pekerja yang mengabaikan safety K3, dimana profesionalnya perusahaan ini?" tambahnya.
Untuk itu, pihaknya akan mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon untuk mengevaluasi proyek tersebut.
"Akan kita Somasi Dindik, kita minta proyek ini dievaluasi dan minta pihak pihak pelaksana proyek untuk duduk bareng dengan warga terkait pemberdayaan tenaga kerja. Agar warga tidak merasa jadi penonton," tegasnya.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya, Wisnu selaku pihak pelaksana proyek Renovasi SMPN 13 Cilegon, enggan menjawab.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Henny saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya, menjawab singkat.
"Nanti pak kasi akan cek ke lapangan," ujarnya.
Laporan: Hendra
Post a Comment