Mahasiswa Bandung Lakukan Aksi Teatrikal Pada Demo Tolak Kenaikan BBM di Depan Gedung DPRD Jabar

Bandung, Metronewstv.com - Di dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) menggelar beberapa aksi teatrikal di  Jalan Diponegoro Nomor 27, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022).  

Beberapa mahasiswa Bandung yang melakukan aksi teatrikal itu dengan membuka baju mereka dan mencoret badan mereka dengan pilox.

Ada delapan orang laki-laki yang melepas baju mereka. Di masing-masing badan mereka tertulis satu abjad yang apabila disusun menjadi sebuah tulisan "Revolusi".

Dilansir dari Fakta IDN, kedelapan orang ini melakukan aksi nyentrik yaitu merayap di jalan sembari memerankan sekumpulan rakyat yang hampir mati kelaparan akibat krisis ekonomi yang ada pada pukul 16.11 WIB.

Aksi teatrikal itu juga diiringi dengan salah satu mahasiswa yang berorasi menyerukan suara dari para mahasiswa yang mewakili suara rakyat Indonesia.

Pada aksi demo kali ini, mahasiswa Bandung yang terkumpul dari PRMB membawa lima tuntutan yang disampaikan oleh Koordinator aksi, Ilyasa Ali Husni.

Adapun lima tuntutan mahasiswa Bandung itu antara lain:

1. Menuntut pemerintah untuk memprioritaskan relokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi masyarakat terutama pendapatan dan turunkan angka pengangguran.

2. Menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM subsidi ke semula dan menstabilkan harga kebutuhan pokok sehari-hari.

3. Mendesak pemerintah untuk meninjau ulang kembali Undang-undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK), Undang-undang Mineral dan Batubara (UU minerba), Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), dan pasal-pasal kontroversial di Rancangan Kitab Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

4. Menuntut Presiden beserta jajarannya agar bertanggungjawab sesuai sumpah jabatannya dan mendesak lembaga-lembaga negara lainnya melaksanakan tugasnya sesuai amanah konstitusi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan Rakyat Indonesia.

5. Jika tidak dilaksanakan dalam waktu 7x24 jam, Presiden dan jajarannya dinyatakan gagal.

Ilyas juga menambahkan, tujuan diadakannya demo pada hari tersebut adalah untuk memantik serta mendorong masyarakat lainnya yang terdiri dari mahasiswa, pedagang, buruh dan sebagainya agar ikut turun ke jalan membela kesejahteraan rakyat yang saat ini dirampas melalui kenaikan BBM.

"Untuk hari ini kami tidak berharap bisa audiensi dengan DPRD Jabar, hanya saja kami disini ingin meminta tolong kepada para pejabat yang berada di Gedung DPRD Jabar agar menyampaikan aspirasi dan tuntutan kami ke Pemerintah Pusat," jelasnya.

Laporan: Admin

Post a Comment

Previous Post Next Post