Din Syamsuddin: Pemerintah Naikkan Harga BBM, Pertanda Rezim Tidak Pro Rakyat

Jakarta,metronewstv.com -Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dinilai mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, sebagai keputusan yang tidak tepat. Menurutnya, kebijakan ini membajak hak rakyat.

“Sudah dapat dipastikan kenaikan harga BBM akan diikuti oleh kenaikan biaya transportasi dan harga bahan-bahan pokok. Jika ini terjadi, maka rakyat akan semakin sengsara, dan sulit untuk bangkit pasca-pandemi,” kata dia dalam keterangannya Sabtu,(3/9/2022)

Pendiri Partai Pelita ini juga mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM secara eksplisit menunjukkan pemerintahan Jokowi adalah rezim yang tidak prorakyat. Menurutnya, rezim Jokowi tidak peduli terhadap rakyat dan abai terhadap amanat penderitaan rakyat. “Janganlah kalau rakyat tidak bereaksi atau diam itu berarti setuju. Sebagian besar rakyat diam karena sudah apatis dan kehilangan harapan,” ujarnya.

Adapun jika rakyat bangkit melawan dengan demonstrasi, kata Din Syamsuddin, mereka kerap kali dihadapi secara represif oleh aparat keamanan. Tak sedikit pula menimbulkan korban luka-luka bahkan meninggal dunia.

Menurutnya, pemerintah dapat menempuh cara-cara cerdas untuk menunjukkan simpati dan kepedulian terhadap rakyat. Misalnya, kata dia, dengan menghentikan pembangunan infrastruktur yang menelan biaya tinggi namun terbengkalai. “Bahkan kalau Presiden arif-bijaksana dia dapat menahan ambisi utopisnya untuk membangun Ibu Kota baru yang memerlukan dana besar,” ujarnya.keterangan tertulis, kepada wartawan metronewstv.com Minggu (4/9/2022)

Din Syamsuddin mengimbau masyarakat untuk bersabar. Ia juga telah mendengar adanya rencana unjuk rasa yang bakal dilakukan mahasiswa dan buruh. “Tentu itu adalah hak sebagai warga negara, penyambung aspirasi rakyat, yang seyogyanya didengar dan diperhatikan oleh pemerintah dan para wakil rakyat,” kata dia.

Kebijakan menaikkan harga BBM resmi diumumkan oleh Presiden Jokowi hari ini. Keputusan ini diumumkan di Istana Merdeka bersama jajaran menterinya. Menurutnya, keputusan ini diambil dalam kondisi yang sulit. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyebutkan rincian kenaikan BBM. Di antaranya harga Pertalite dari Rp 7650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter dan harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Laporan:Muis

Post a Comment

Previous Post Next Post