Generasi Muda Lembah Baliem Jayawijaya Hari Ini Banyak Faham Budaya Sendiri

JAKARTA, METRONEWSTV.COM - Anak-anak muda umumnya yang ada di Welesi hari ini banyak tahu adat budaya asal usul dari mana mereka berasal nenek moyang orangtua mereka hingga hari ini tiba-tiba tinggal di Welesi. Kronologi ceritanya seperti apa dan bagaimana hingga mereka ada di Welesi tanpa memiliki hak milik tanah kecuali hak garap tanah, ada  banyak tahu tapi ternyata banyak juga yang tidak tahu adat budaya. Kata Ismail Asso,Papua (1/8/2022)

Soal Tanah di Welesi. Ada yang statusnya hanya penggarap bukan pemilik dikuasakan oleh pemilik hak ulayat sejati, mengapa bisa begitu? Karena di Welesi selain penduduk asli dalam arti pemilik tanah adat sesungguhnya lebih banyak dan ini pada umumnya penduduk Welesi kebanyakan orang pendatang. Yang Asli Welesi dan yang tahu adat budaya mereka takut tidak akan berani menyanggah dan takut komentar tulisan saya.

Kalau ada yang berani memberi berkomentar tulisan saya berarti dia tidak tahu adat budaya bahkan tidak kenal dirinya asal-usulnya darimana?

Yang model begini ini mayoritas generasi muda yang ada maka persoalan akan semakin rumit dan kedepan orang asal banyak bicara tapi tidak tahu dirinya bukan orang Welesi, itu sedikit agak memalukan kalau bukan mempermalukan diri.

Harapan saya dengan memposting tulisan dengan judul terang benderang seperti itu anak-anak muda Welesi kedepan mulai cari tahu satu sama lain dari mana asal usulnya sekaligus meneliti kembali punyakah kuasa mereka atas Tanah atau hanya sebatas penggarap bukan pemilik sejati?

Dan harapannya dengan saya menulis seperti generasi muda jayawijaya khususnya Distrik Welesi akan menghargai diri mereka dan menghormati para pemilik tanah sebagai penolong mereka sebagai pemilik sejati Tanah.

Senagaja memberi judul tulisan pakai bahasa Wamena dan membahas sedikit fungsi struktur institusi (lembaga) adat demikian agar anak muda Jayawijaya khususnya Welesi kembali ke Adat Budaya dan memnghormati adat budaya tidak bukan yang berarti menghargai diri sendiri.

Sebenarnya saya hanya membahas poin inti tapi kalau dikupas semua ribuan lembar kertas dan puluhan judul buku tak akan selesai menceriterakan seluruhnya mengandaikan cakupan pembahasan Adat Budaya Lembah Baliem begitu rumit luas cakupan kajianya dan mendalam pembahasannya.

Intinya seluruh anak muda Jayawijaya hari gali kembali dan kaji ulang seluruh tatanan sistem sosial budaya Lembah Baliem dan Menpratekkan seluruh sistem nilai warisan leluhur itu sebagai bagian dari pola hidup agar tahu diri tahu harga diri. Orang lain akan menghormatimu kalau kamu memghormati diri sendiri kata kuncinya tahu diri, sadar diri, kenali diri sendiri agar orang lain mengenal dirimu.

Laporan: Jhony.p
Sumber Penulis: Ustadz Ismail Asso
Peminat Kebudayaan Lembah Baliem Jayawijaya.

Post a Comment

Previous Post Next Post