JAKARTA, METRONEWSTV.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari memprediksi adanya cuaca ekstrem yang terjadi di pesisir Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut terjadi selama dua hari mulai Minggu (31/7/2022) sampai Senin (1/8/2022).
Cuaca ekstrem itu berpotensi angin kencang 20 knot terjadi di wilayah Samudera Pasifik Utara Papua Barat yang meliputi perairan Manokwari, Sorong Selatan, Raja Ampat bagian utara, Teluk Bintuni, dan perairan Kabupaten Fakfak.
Sebagian wilayah Papua Barat juga berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang.
Kelapa BMKG Stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi menyatakan ini dapat memengaruhi tinggi gelombang laut di wilayah tersebut.
"Khusus perairan Manokwari, gelombang laut mencapai tiga meter, oleh karena itu kami imbau agar masyarakat lebih waspada mengutamakan keselamatan saat beraktivitas," terang Tandi.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Papua Barat sudah menyiapkan jajarannya di 13 Kabupaten dan Kota.
Semua dikerahkan demi meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem terutama daerah yang rawan banjir dan longsor.
Kepala BPDB Provinsi Papua Barat Derek Ampnir memastikan pihaknya akan terus waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem di wilayahnya.
"Daerah rawan bencana banjir dan longsor seperti Teluk Wondama, Maybrat, Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak sudah jadi perhatian kami, agar masing-masing Pemda agar berkoordinasi dengan potensi SAR dalam meningkatkan kewaspadaan," tutur dia.
Nelayan dan masyarakat pesisir Kabupaten Manokwari, Papua Barat turut diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem yang mengakibatkan tinggi gelombang laut mencapai tiga meter dengan kecepatan angin tiga sampai 20 knot bertiup dari arah Timur ke Selatan
Laporan : Jhoni.p
Post a Comment