Arus Demokrasi dalam dinamika politik


JAKARTA, METRONEWSTV.COM -Demokrasi sebagai sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dan sistem pengorganisasian masyarakat paling baik yang dibuat oleh manusia.
 Esensi demokrasi adalah mekanisme kompetitif dalam memilih pemimpin melalui konstentasi mendapatkan suara rakyat sehingga pemimpin yang terpilih tersebut bisa membuat keputusan-keputusan politik disebuah negara," Ungkapnya Husen umkabu, (15/7/2022)

Ia juga menyatakan, Kontestasi ini tidak hanya merujuk kepada tingkat lokal, namun hingga tingkat nasional. 

"Situasi nasional yang saat ini berdampak pada kebijakan yang tidak tepat sasaran sehingga dinamika politik bangsa kita makin karuan. Karena sistem demokrasi saat ini selalu dinamika politiknya berdampak pada masyarakat pada umumnya. 

"Berbagai situasi dan dinamika lokal, nasional, dan global yang saling berhimpitan saat ini haruslah diurai dan dicari solusinya. Karena itulah pemerintah memiliki tugas yang berat dan harus bertindak tegas dan bijak mengatasi hiruk pikuk sosial politik belakangan ini.ungkapnya , kepada wartawan metrnewstv.com (15/7/2022)

"Dengan demikian, esensi sistem politik demokrasi adalah terwujudnya kebebasan politik rakyat dalam mengekspresikan preferensi dan hak-hak politiknya (souvereignty)," serta adanya rekrutmen politik terbuka dan  pemilihan umum yang langsung, bebas dan fair dalam mengisi jabatan-jabatan politik dalam pemerintahan. Yang sangat penting dari esensi demokrasi adalah adanya kekebasan yang bertanggung jawab. Ujarnya.

"Dalam hubungan ini, sistem politik indonesia cenderung memunculkan dua arus besar, yaitu arus yang berorientasi pada kepentingan masyarakat (partisipatif-populis), tapi juga ada kecenderungan munculnya arus yang berorientasi pada kepentingan kelompok kekuasaan elit (representatif-elitis).

"Arus partisipatif-populis, nampak dari kuatnya dinamika masyarakat sipil di daerah untuk ikut terlibat aktif dalam proses formulasi kebijakan, pelaksanaan sampai pada pengawasan, yang ditandai dengan munculnya berbagai kekuatan civil society dalam tataran masyarakat. 

Kecenderungan arus representatif-elitis, nampak dalam perilaku elit politik maupun birokrat yang berorientasi pada kepentingan pribadi, yang ditandai dengan munculnya berbagai kasus korupsi, kolusi  dan nepotisme.

demokrasi substantif tidak hanya demokrasi prosedural, rakyat sudah punya pilihan rasional, namun kadang tidak berdaya. Maka yang dibutuhkan keinginan politik (political will) pemerintah dan pengambil kebijakan untuk menciptakan arus demokrasi menjadi lebih substantif

Sebab implementasinya dalam struktur lembaga lembaga penjaga demokrasi baik di level pemerintah ataupun masyarakat," pungkasnya. (Jhoni)

Post a Comment

Previous Post Next Post